Bab1. Penjelasan
1.1 Unsur-Unsur
Organisasi Modern
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur
tertentu, unsur-unsur tersebut akan menjadi penunjang sebagai kunci keberhasilan
terbentuknya sebuah organisasi. Berikut adalah unsur-unsur tersebut:
Ø
Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau
ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai
atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu
unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
Ø
Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan
suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
Ø
Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan
menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola
(network).
Ø
Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang
terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
Ø
Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting),
dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa
tujuan tertentu,
1.2 Ciri-ciri Organisasi
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang harus untuk dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak
lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga,
hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
Adapun ciri-ciri organisasi:
– Mempunyai tujuan & sasaran
– Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus
ditaati
– Adanya kerja sama dari sekelompok orang
– Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
1.3 Teori Organisasi
Teori Organisasi muncul pada abad 19 yang
dilatar belakangi oleh revolusi Inggris dan kelahiran perusahaan raksasa yang
ada di Amerika Serikat.
Teori klasik kadang disebut teori tradisional
yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu elapan
ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis
klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,serta
menberikan petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :teori
birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori organisasi Neoklasik. Teori neoklasik dikenal sebagai teori hubungan
manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari
tahun 1924 sanmpai 1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan
manusiawi.Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neokalsik.Penemuan
Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya
percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Teori
organisasi modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran
terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa
semua unsure organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang
didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi merupakan system yang
terbuka.
Bab2. Organisasi Yang Baik
organisasi
yang baik bisa di katakan organisasi yang terorganisir,organisasi yang
mempunyai visi dan misi atau tujuan yang jelas,organisasi yang mempunyai
perencanaan yang matang,organisasi yang mempunyai kreatifitas dan inofatif
dalam membuat perencanaan,organisasi yang bisa berkembang sesuai dengan tujuan
dan visi misi yang sudah menjadi kesepakatan.
Dewasa
ini banyak sekali organisasi-organisasi yang tumbuh berkembang,namun jarang
sekali diantara beberapa organisasi yang ada bisa bertahan dalam jangka
waktu yang lama,mungkin karena beberapa hal yang bisa mempengaruhi sebuah
organisasi itu bisa putus di tengah jalan atau mecet ¨tidak bisa menyelesaikan
program/tidak menuai hasil (gagal)¨,ataukah karena perencanaan program itu
dulunya tidak di pikirkan secara matang,atau bagaimana?,saya kurang begitu
paham. Ataukah karena kurang kompak atau bagaimana ini?,bisa juga ini malah
yang menjadi sebuah masalah yang harus di pecahkan.
Kerjasama
yang baik bisa menjadi awal sebuah organisasi bisa berjalan dengan lancar dan
baik,di samping itu juga perlu adanya komunikasi yang baik pula. Tanpa ada
kerjasama dan komunikasi yang baik,sebuah organisasi tidak akan bisa bertahan
lama,padahal suatu organisasi yang baik dilihat petama kali dari bisa
bertahan lama ¨tidak cepat bubar¨ atau sebaliknya ¨konsisten¨.
Hal-hal
yang menunjang organisasi bisa di katakan baik atau sukses adalah :
1. Kepemimpinan,tanpa
adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap,tegas,tanggung jawab,kemampuan yang
lebih,dan konsisten dengan tanggung jawab,sebuah organisasi tidak akan bisa
maju dan baik.
2. Anggota
atau pengurus di masing-masing program,jika kepengurusan tidak bisa menjalankan
tugas dan kewajiban dengan baik,organisasi juga tidak akan maju atau konsisten.
3. Tempat
atau kantor,sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan adanya sebuah
kantor atau tempat ¨punya kantor¨.
4. Jaringan,ini
juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di katakan
baik,banyaknya jaringan yang di bangun,ini semakin menunjukan organisasi itu
bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.
5. Komunikasi
dalam organisasi,jika dalam satu ruang organisasi tidak ada komunikasi yang
baik,bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang beda pemikiran juga
beda tujuan,sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan keluar untuk memecahkan
suatu masalah,organisasi itu tidak akan bisa bekerja dengan maksimal dan
hasilnya juga tidak maksimal.
6. Managemen,organisasi
yang baik managemennya juga harus baik,tersusun dengan rapi dan terorganisir
dengan baik.
7. Budaya
dalam keorganisasian,yang di maksud dengan budaya disini adalah
kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi,entah itu kebiasaan yang baik
atau kebiasaan yang tidak baik,seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan
tugas,mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan “tidak
tepat waktu”,tidur di waktu jam kerja,dan lain-lainnya.
Mungkin
masih banyak hal-hal yang menunjang sebuah organisasi itu bisa lebih baik,ini
hanya beberapa hal saja yang bisa menunjang sebuah organisasi menjadi baik.
Pengalaman saya dalam berorganisasi selama ini,banyak kelemahan-kelemahan yang
tidak di mengerti dalam organisasi itu sendiri “tidak
ada kaca benggala “,kebanyakan organisasi yang tidak bisa
bertahan lama itu karena tidak punya tujuan atau konsep dan tarjet yang jelas
,seperti organisasi kepemudaan,dan organisasi masyarakat yang lainnya. Dalam
berorganisasi harus punya rasa kekeluargaan yang tinggi,seperti punya rasa
memiliki,saling bekerja sama,dan yang lainnya.
Jadi,di
sini bisa disimpulkan bahwa organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa konsisten
dan punya hasil yang konkrit. Tanpa hasil yang konkrit,organisasi itu tidak
bisa dikatakan organisasi yang baik,karena semuanya hanyalah sebuah program
tanpa penyelesaian,disamping itu juga harus konsisten,organisasi yang tidak
konsisten “macet di tengah perjalanan”
berarti organisasi itu gagal menjalankan program,itu juga tidak baik.
Bab3. Contoh Kasus
·
Bangkrutnya
Japan Airlines
Ø Inti
Permasalahan
Bangkrutnya (pailit) salah satu
maskapai penerbangan asia terbesar yang bernama
Japan Airlines (JAL) dan menyebabkan diperdagangkannya saham yang mereka
miliki.
Ø Penyebab
Permasalahan
Penyebab
dari bangkrutnya maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) dikarenakan
menumpuknya hutang yang dimiliki oleh Japan Airlines yaitu sebesar US$ 16
miliar.
Ø Kondisi
Saat Ini
Saat
ini pihak dari maskapai Japan Airlines (JAL) berencana untuk melakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 15 ribu karyawannya atau sepertiga dari
jumlah total karyawan yang dimiliki oleh Japan Airlines yaitu sebanyak 47 ribu
karyawan. Selain itu pihak Japan Airlines pun memperdagangkan sahamnya dengan
nilai 5 Juta yen. Jumlah tersebut telah mengalami penurunan hingga lebih dari
90%. Bukan hanya menjual sahamnnya tetapi pihak Japan Airlines juga
memperdagangkan Obligasinya pada harga US$ 27,8 cent. Harga tersebut mengalami
penurunan yang sangat drastic dari posisi sebelumnya yaitu sebesar US$ 70 cent.
Bukan hanya itu pihak Japan Airlines pun membatalkan pembelian 17 jet regional
serta berpotensi menggugurkan kontrak berjangka bahan bakar senilai US$ 440
juta.
Ø Penanggung
Jawab
Dalam
kasus ini pihak Japan Airlines bertanggung jawab penuh atas terjadinya
kebangkrutan yang dialami maskapai Japan Airlines. Hal ini disebabkan pihak
Japan Airlines menumpuk hutang yang cukup banyak tanpa mempedulikan dampak yang
akan diakibatkan.
Ø Solusi
Seharusnya
agar permasalahan diatas tidak terjadi pihak Japan Airlines harus
memperhitungkan dampak yang akan terjadi apabila menumpuk hutang yang cukup
banyak. Pihak Japan Airlines harus membayar sedikit demi sedikit hutang yang
mereka miliki dengan keuntungan yang mereka dapatkan agar hutang yang mereka
miliki tidak menumpuk seperti saat ini.
0 comments:
Post a Comment